Pakar Ungkap Alasan Lalat Susah Ditangkap
we-magazine.net – Misi meloloskan diri dari pukulan bukan sekadar soal refleks saja. Para ahli percaya bahwa lalat juga mampu menganalisis situasi di setiap momen, hal yang memungkinkan mereka untuk berhasil melewati serangan tersebut.
Dengan mampu menghindari jebakan, hewan memperoleh keuntungan yang patut diapresiasi. Ini memungkinkan mereka untuk melarikan diri dari terkaman predator.
Dalam penelitian tahun 2021, Alexandra Yarger, peneliti postdoctoral di Imperial College London, menemukan bahwa lalat dapat melompat untuk menghindari serangan hanya dalam waktu 14 milidetik (0,014 detik).
Penelitian ini menggunakan lalat rumah (Musca domestica) yang berada dalam ordo Diptera sebagai bahan penelitian. Makhluk-makhluk ini memiliki sayap belakang yang telah dimodifikasi dan berevolusi menjadi struktur berbentuk tongkat dengan kenop di ujungnya, yang disebut halter.
Getaran itu memiliki fungsi penting bagi serangga saat terbang, karena mereka dapat menstabilkan tubuh dengan merasakan rotasi dan menerima informasi yang sesuai untuk digunakan pada sayapnya.
LiveScience melaporkan bahwa peneliti studi menyimpulkan bahwa tak satu pun dari Calyptratae dapat lepas landas lebih lama dari 14 milidetik (0,014 detik).
Alasan Kenapa Begitu Cepat
Pada tahun 2008, Esther M. dan Abe M. Zarem, dua profesor Bioteknologi di Institut Teknologi California (Caltech) yang dipimpin oleh Michael Dickinson, berhasil menemukan rahasia bagaimana lalat dapat melakukan manuver menghindar.
Penelitian ini diperoleh dengan menerapkan imaging digital tinggi resolusi dan kecepatan pada lalat buah (Drosophila melanogaster).
Dickinson menunjukkan bahwa meskipun ia memiliki otak yang kecil, lalat dapat dengan akurat menghitung dari mana ancaman akan datang dan merancang rencana pelariannya. Kakinya diposisikan untuk merespons cepat sebelum menghindari serangan dan melompat ke arah yang berlawanan.
Semua respon ini akan terjadi dalam waktu singkat, hanya dalam 100 milidetik setelah lalat menghadapi pemukul.
Menurut Dickinson, yang dikutip dari ScienceDaily, ini menunjukkan betapa cepatnya otak lalat mengolah informasi sensorik menjadi respons motorik yang tepat.
Sebagai ilustrasi, video memperlihatkan bahwa ketika alat pemukul turun dari depan lalat, ia langsung bergerak dengan kaki tengahnya ke depan dan menjatuhkan tubuhnya ke belakang. Kemudian, ia akan membentangkan dan mengangkat kakinya untuk bergerak mundur.
Namun, ketika mendapati ancaman dari belakang, lalat yang memiliki pandangan hampir 360 derajat dapat melihat ke belakang dengan menggerakkan kaki tengahnya sedikit.
Ketika ancaman datang dari samping, lalat akan mempertahankan posisi kakinya tetap diam, namun secara bersamaan menyilangkan tubuhnya ke arah yang berlawanan sebelum melompat. Oleh melakukan hal ini, ia bisa meningkatkan kecepatannya dan menghindari serangan.
Dickinson menyatakan bahwa ketika lalat merencanakan untuk terbang, mereka juga memperhitungkan posisi tubuh mereka yang pertama kali melihat ancaman. Hal ini menunjukkan bahwa lalat dapat merencanakan serta menyesuaikan sikapnya sebelum lepas landas.
Ketika lalat menghadapi ancaman, ia dapat bereaksi dengan berbagai postur berbeda sesuai dengan situasi yang sedang dihadapinya, seperti bersiap-siap untuk melindungi diri, mencari makanan, berjalan, atau bahkan melakukan pernikahan.
Hasil eksperimen yang kami lakukan menunjukkan bahwa lalat tahu caranya untuk mencapai posisi tubuh yang benar sebelum melakukan terbang melalui perubahan postur tubuh, baik yang besar maupun kecil. Kata peneliti.
Dari sini, kita bisa melihat bahwa lalat sangat cerdas dalam menggabungkan informasi visual yang datang dari matanya untuk mengetahui ancaman yang mendekat, sekaligus informasi mekanosensorik dari kakinya untuk menetapkan cara terbaik untuk memulai penerbangan.
Dickinson menyatakan bahwa melalui penelitian ini, diperlihatkan bahwa lalat memiliki peta dalam otaknya yang mengkonversikan posisi ancaman menjadi pola gerak tubuh dan kaki yang sesuai sebelum mereka terbang.
“Ini adalah inovasi yang luar biasa dari sensorik ke motorik,” ujarnya.
Jadi, bagaimana cara menanggulanginya?
Penelitian Dickinson juga menyarankan cara paling efektif untuk mengusir lalat.
Dia menyarankan agar Anda tidak meletakkan pukulan pada lalat saat pertama kali dia muncul, melainkan sedikit ke depan untuk memprediksi kemana lalat akan pergi bila melihat alat pemukul Anda.